Walaupun film ini suda lama berlalu,
tapi film ini masih pantas untuk dibicarakan, atau mungkin dicari DVD-nya. Anee
kira film ini cuma sekedar balapan mobil-mobil biasa tapi ternyata tidak, kalau
kalian menonton film ini kalian akan di suguhkan aksi, drama dan lainnya yang
menurut ane itu ajib banget.
Bagi pecinta film Fast and Furious
series atau semacaamnya kalian pasti sangan suka film ini. Kenapa ane bisa
bilang begitu? Cerita yang disampaikan di
dalam film ini lebih menguatkan ke konflik yang jauh lebih personal. berusaha
mengungkap kebenaran yang terkait kesetiakawanan dan harga diri kedengaran
lebih personal jika dibandingkan dengan tugas kepolisian yang mengarah ke
profesionalisme, bukan? Dan soal sepak terjang si tokoh utama bersama si roda
empatnya, jangan ditanya, film yang lebih dulu dikenal dengan game-nya
yang berjudul sama ini benar-benar menampilkan aksi kebut-kebutan yang tak
kalah dengan "Fast and Furious" series. Begitupun mobil-mobil yang
dipakai.
Kisahnya dimulai dari suatu hal yang biasa, hanya tentang kehidupan seorang montir bernama Tobey Marshall, yang sebenarnya--dulunya--jagoan balapan. Ia lalu ditawari oleh saingannya, Dino Brewster, untuk menyelesaikan sebuah rancangan mobil yang ditinggal mati oleh perancang terdahulunya. Ketika Tobey menerimanya, dan menyelesaikannya dengan sukses, Dino mengakalinya agar mereka melakukan pertandingan balap persahabatan. Nah, di sinilah masalah muncul. Balapan itu lalu memakan korban. Pete, sahabat Tobey, meninggal karena balapan tersebut, dan kecelakaan itu sebenarnya murni kesalahan Dino. Sialnya bagi Tobey, Dino meninggalkan segalanya seperti itu dan tindakannya itu menjadikan Tobey sebagai tertuduh penyebab kecelakaan tersebut. Sampai di sini terasa sekali bukan masalahnya begitu personal?
Konfliknya mulai memanas saat Tobey kemudian dipenjara dan begitu keluar dari
penjara, dia dan rekan-rekannya menyusun rencana untuk membalas Dino Brewster
di suatu kompetisi balapan bergengsi di California, The DeLeon. Dari situlah,
keseruan bergulir makin intens.
Untuk ukuran sinematografi, ane akui film
ini keren. Kelihatan tidak membosankan. Ane menikmati tiap laju dan aksi
salip-menyalip yang disajikan oleh film ini.
Di sisi lain, romance dan comedy-nya mengalir manis di antara genre utama action dan crime-nya. Ane ikut
merasakan jalinan hubungan antara Julia, tokoh utama wanita, dengan Tobey.
Memang bukan percintaan yang mewah, canggih atau penuh sensualitas seperti
film-film balapan lain, tapi percintaan yang mereka bawakan lebih ke arah seru,
menyenangkan dan mendekat ke kenyataan. Ane tertawa ketika Benny, Finn dan Joe
(rekan-rekan dari Tobey) melontarkan tingkah dan dialog yang kocak. Semua
nuansa yang terasa itu, menurut kami, tak lepas dari akting-akting para
aktornya. Akting mereka pas sesuai porsinya. Karakter-karakter yang mereka
perankan pun mengena dan terus terkenang sampai sekarang. Mereka
menyampaikan segalanya, dialog, ekspresi, aksi dengan sederhana dan terasa
nyata.
Kesimpulannya, ane sangat terpukau dan terhibur saat menonton film ini.
Oh, ya, film ini berkategorikan PG-13, jadi ane sarankan yang menonton ini adalah yang sudah cukup umur, karena ada beberapa hal yang kurang pantas untuk dilihat. Meskipun begitu, film ini masih dalam tahap aman. Sangat aman, malah. Karena, ya, pada dasarnya, film ini film remaja. Jadi segala hal yang membutuhkan bimbingan orang tua saat menontonnya masih tergolong ke hal biasa, atau sebenarnya hanya bentuk lelucon yang disampaikan untuk mendapatkan kesan komikal.
Adegan Favorit :Adegan ketika Julia dan Tobey meributkan warna mata siapa yang
paling biru, padahal mereka sedang dalam kondisi genting.
Kutipan Favorit :
Julia : "The bus!"
Tobey : "Bus? What bus?"
Julia : "The bus bus bus!"
Tobey : "Oh. You mean that bus bus bus?"
Kutipan Favorit :
Julia : "The bus!"
Tobey : "Bus? What bus?"
Julia : "The bus bus bus!"
Tobey : "Oh. You mean that bus bus bus?"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar